Pantai Klara Lampung, Pantai Indah Sahabat Anak-Anak



Alhamdulillah, akhirnya bisa menulis lagi secara perdana di bulan pertama di Tahun 2011. Setelah berjibaku dengan kerjaan yang sangat padat dan menyita energi luar biasa di Bulan Nopember. kesempatan cuti akhirnya tiba di Desember, secara kebetulan waktunya bertepatan dengan moment tahun baru. Lampung akhirnya terpilih kembali menjadi tujuan andalan, selain mengunjungi kakak yang berdomisili disana, sekaligus menikmati kemolekan alam Lampung.

Lampung sangat kaya akan pantai-pantainya yang indah, sebut saja Pantai Pasir Putih, Selaki, dan Mutun yang sudah tersohor, atau ingin menikmati pantai alami dengan gerombolan Lumba-Lumba liar, Kiluan jagoannya. Hanya saja untuk menuju Pantai Kiluan membutuhkan perjuangan ekstra. Maklum saja, infrastruktur menuju kesana masih dalam kondisi hmmmm... (gatau sekarang ya..) Apalagi bagi yang membawa keluarga dan anak-anak, bakal melelahkan. Akan tetapi bagi backpacker sejati, worthed banget...

Moment tahun baru, pergi ke Mutun??? prediksi ternyata benar, padat merayap.. hikz... kemacetan mengular... walhasil setiba di pintu masuk jalan menuju Pantai Mutun, sontak kami memutar otak mencari alternatif. Mobil tidak jadi dibelokkan, melainkan melenggang mulus lurus di jalan yang tidak macet lagi. Pantai Klara diputuskan untuk dikunjungi. sepanjang jalan disuguhi pemandangan alami khas Pulau Sumatera, kebun kelapa dimana-mana dan tambak udang. Jalanannya mulus dan dalam kondisi baik, cuma saja hanya cukup dilalui dua mobil sedang dalam arah berlawanan. Rute jalan yang berkelok-kelok dan naik-turun harus menjadi perhatian utama bagi para supir, mereka harus kondisi fit, tidak mengantuk, dan harus selalu waspada.



Melewati gerbang pangkalan TNI AL dan dermaga di sekitar Padang Cermin (lihat gambar), kita harus bersiap-siap tiba di lokasi. Ternyata kita disambut oleh pantai indah yang pertama, Klara II namanya wkakaka.... ternyata bukan itu yang dituju, mobil tetap melenggang di jalan, setelah beberapa ratus meter, tibalah di pantai yang dimaksud. Pantai Klara, mobil dibelokkan, disambut dengan petugas loket. Setiap mobil dikenakan tiket masuk Rp. 25.000 tanpa memperhitungkan jumlah penumpang. Jelas lebih murah dari pantai-pantai yang lain.

Akhirnya saya menemukan esensi kenapa dinamakan Pantai Klara. Kata Klara berasal dari kepanjangan Kelapa Rapet, karena di sepanjang pantai pohon kelapa berbaris secara rapat. so, kita kudu hati-hati memarkir mobil, jangan sampai mobil mulus anda penyok-penyok kejatuhan kelapa xixixixi...


Tanpa tedeng aling-aling buka baju langsung menceburkan diri di pantai yang airnya sangat jernih. Berikut ini saya sampaikan keunggulan dari Pantai Klara:
1. memiliki pasir yang sangat halus dan putih bersih dan bebas krikil.
2. Ini yang paling penting, Pantai Klara sangat bersahabat bagi anak kecil. Bayangkan saja, ombaknya lembut dan kedalamannya sangat landai hingga beberapa ratus meter. Aman... + bebas padang lamun.
3. Kita disajikan pemandangan pulau-pulau yang berjejer indah mirip dengan gugusan pulau di Raja Ampat.
4. Tarif-tarif fasilitas tambahan masuk akal, sewa gubuk 25 rb sepuasnya, sewa kano 15rb/jam, naik perahu, kl tidak salah dibawah 10 rb /orang, dll


Tidak adil dong kalau tidak menyebutkan kekurangannya, antara lain:
1. Pemandian, jumlahnya masih minim. Kalau tidak tahan mengantri kedinginan, sebaiknya bawa segalon air bilas kekekeke
2. kalau sudah air pasang / sore hari. kita tidak bisa bermain di pasir yang putih, alias sudah tertutup air.
3. Bagi yang kehabisan bensin, dijamin tidak menemukan pom bensin untuk premium, so... pastikan bensin cukup... bagi pengguna mobil diesel, ada satu pom bensin yang hanya menjual Solar (SPBU AKR, xixixixi baru denger kan??? )

Secara garis besar, Pantai Klara mumpuni sebagai alternatif dari Pantai Mutun, walaupun harus menempuh beberapa km lagi dari Pantai Mutun. Alhamdulillah setelah menghirup banyak oksigen di pantai yang indah, tubuh terasa lebih fresh kembali ke Jakarta.






























Lombok and Sumbawa, Tourism Adv Video of Visit Lombok Sumbawa 2012

Lombok and Sumbawa Islands, another beautiful islands in Indonesia beside Bali. The unique culture (Sasak Tribe in Lombok or Sumbawa Tribe in Sumbawa), moslem majority area make us easily to find halal and delicious foods, such great wave for surfer, and new modern international airport which will officially launched in no time will make our trip so comfortable. Moreover, its not only provide many cheap hotels for backpacker, but also many luxurious hotel for 5 stars traveller. so lets Visit Lombok and Sumbawa...



Source : http://www.youtube.com/watch?v=ySmAVG49xqM

Visit Indonesia Year 2010, New TV Comercial Ads

This is the latest Comercial Advertisement for Indonesia Tourism. This Ads potrays Indonesia in daily life in naturally beautiful scene. Frankly, its looked different from the neighbor state's tourism TVC. You can see the real Completely Asia  in Indonesia, from backpack to luxury travel... Moreover, you can visit lot of beautiful places from Sabang (Aceh) to Marauke (papua). Wait a minute, there are additional bonuses for you... many delicious foods, comfortable hotels with a cheap rate up to five stars, rich culture, conected transportation, and a friendly peoples. Please come and get Inspired in Indonesia...


Source : http://www.youtube.com/watch?v=YIWGq9XGaro ( Uploader : byuaholic )

Jadwal Buka dan Harga Tiket PRJ 2010

Hari Biasa : mulai pukul 15.30 hingga 22.00

Hari Sabtu dan Minggu : mulai pukul 10.00 hingga 23.00

Harga tiket masuk Jakarta Fair : Rp 15 ribu pada hari Senin sampai Kamis

Rp 20 ribu untuk Jumat sampai Minggu.

Sumber : http://www.jakartafair.biz/


Peta Menuju Lokasi:
Denah Lokasi:

PRESS RELEASE

PEMBUKAAN JAKARTA FAIR 2010

Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair 2010 dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 10 Juni 2010, di Arena PRJ Kemayoran Jakarta Pusat. Event pameran, promosi bisnis, dan pagelaran seni budaya terbesar di Indonesia tersebut diikuti oleh 2.500 perusahaan, 27 propinsi, dan ratusan pengusaha kecil serta koperasi dari seluruh Indonesia.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Jakarta Fair diselenggarakan di Arena Pekan Raya Jakarta, yang berlokasi di kawasan eks Bandara Kemayoran Jakarta Pusat. Event ini akan menjadi ajang promosi bisnis, pameran, dan hiburan terbesar selama 32 hari atau dengan durasi waktu paling lama di Indonesia. Jakarta Fair diselenggarakan untuk ke 43 kalinya dalam rangka memperingati HUT Kota Jakarta Ke-483.

Jakarta Fair yang merupakan ajang berbagai kegiatan marketing, promosi, pameran, promosi budaya, dan festival musik nonstop selama 32 hari penuh, akan dibuka setiap hari mulai pukul 15.30 hingga 22.00 pada hari biasa, dan mulai pukul 10.00 hingga 23.00 pada hari Sabtu dan Minggu. Harga tiket masuk Jakarta Fair tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp 15 ribu pada hari Senin sampai Kamis dan Rp 20 ribu untuk Jumat sampai Minggu.

Berbagai produk unggulan dalam negeri serta hasil produksi industri kecil, UKM, dan koperasi akan dipamerkan dalam event ini. Pihak panitia membagi zona pameran ke dalam 13 zona, meliputi hall-A untuk produk furniture dan otomotif, hall-B anjungan Pemprov DKI, BUMN, dan 27 Pemprov lain dari seluruh Indonesia, hall B3 produk garment dan multiproduk, hall C stand Pemda, UKM, koperasi, hall D produk perbankan, home appliance, produk telekomunikasi, elektronik, sport and health,kosmetik, aksesoris, medicine, hall D3 handphone, suvenir, tas, accessories, produk herbal, multiproduct, arena hiburan anak-anak, hall E property and travel, Plaza GPN untuk aksesoris sepeda motor, openspace untuk otomotif dan branded product, serta Gambir Expo untuk branded fashion, food court, otomotif, dan sarana permainan.

Gelaran PRJ tahun ini memberikan sesuatu yang baru dari tahun lalu, tercermin dari adanya penambahan zona untuk pameran aksesoris sepeda motor yang ditempatkan di Plaza GPN dekat dengan tempat parkir sepeda motor. Zona ini dirancang dengan menggunakan special design agar lebih menarik bagi pengunjung. Zona baru lainnya adalah zona pameran property and travel yang menempati Hall E.

Peserta dari kalangan pemerintah daerah semakin banyak, yaitu Pemprov DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Aceh, Jambi, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Kalimatan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Bangka Belitung, DIY, Bengkulu, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Lampung, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Banten. Pemprov Sulawesi Barat tahun ini absen karena mengikuti pameran internasional di Shanghai China yang waktunya bersamaan, sedangkan Pemprov Papua dan Papua Barat membatalkan partisipasi mereka dengan alasan waktu dan lokasi.

Total jumlah peserta PRJ tahun ini adalah sebanyak 2.500 perusahaan yang akan menempati 1.500 stand. Dengan semakin banyaknya produk maupun jasa pendukung dalam pameran ini, buyers dan pengunjung pun akan memiliki lebih banyak pilihan sesuai keinginan mereka.

Panggung musik spektakuler nonstop selama 32 hari akan diramaikan oleh berbagai artis penyanyi dan band papan atas Indonesia diantaranya adalah Agnes Monica, Superman is Dead, Iwan Fals, Kerispatih, ST 12, Tony Q, Boomerang, Gigi, Sheila on 7, The Changcuters, TRIAD, Dewa, Andra & Backbone, Pas Band, The Upstairs, Maliq&D essential, Netral, Padi, Slank, Tipe-ex, Ungu, Cokelat, Nidji, Godbless dan Naif.

Tahun ini Jakarta Fair juga akan dimeriahkan oleh performance dari penyanyi kulit hitam terkenal asal Amerika Serikat Keith Martin. Ia terkenal dengan hit-nya yang berjudul Because of You yang cukup digemari di Indonesia, dan akan tampil satu panggung dengan penyanyi papan atas Indonesia Glenn Fredly.

Harga tiket untuk pengunjung Jakarta Fair 2010 tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp 15.000 pada hari biasa, dan Rp 20.000 pada akhir pekan. Dengan tiket seharga tersebut pengunjung dapat mengunjungi seluruh stand yang ada serta dapat menonton seluruh pertunjukan musik dan pertunjukan budaya yang ada.

Semua tiket masuk berupa karcis elektronik smart-card, yang dapat dibeli di pintu-pintu masuk. Terdapat 7 buah pintu masuk untuk pengunjung, yakni Pintu A, Pintu D, Pintu F, Pintu G, Pintu L, Pintu I-1, Pintu K, dan Pintu 2.

Seluruh area yang dipergunakan untuk PRJ adalah 44 hektar, mencakup 13 zona pameran dan sarana prasarana lain seperti tempat parkir dengan kapasitas lebih dari 9.000 mobil dan 25.000 sepeda motor, masjid, danau, dan lain-lain. Panitia menyediakan musholla di setiap hall yang digunakan untuk pameran. Arena PRJ Kemayoran juga memiliki lebih 63 titik toilet dan 30 titik toilet portabel untuk pengunjung PRJ 2010, dengan jumlah total urinoir mencapai lebih dari 800 buah.***

Sumber : http://www.jakartafair.biz/

Pantai Kiluan, Video Tarian Lumba-Lumba (Dolphin's Dance)






Anda ingin melihat Lumba-Lumba menari dalam jumlah puluhan bahkan mungkin ratusan di Indonesia? bukan hanya ada di Lovina atau Tanjung Benoa Bali, Pantai Kiluan Lampung ternyata menyimpan potensi tersembunyi, disana menjadi habitat alami ratusan Lumba-Lumba yang tidak malu-malu berinteraksi dengan kita. Pantai Kiluan (Teluk Kiluan) di Tanggamus Lampung sekitar 3-4 jam perjalanan darat dari Ibukota Bandar Lampung melalui Teluk Betung - Lempasing - Pesawaran - Pangkalan AL - Kelumbayan (Ds. Bawang) - Teluk Kiluan.Perjalanan menuju kesana terasa seperti petualangan tersendiri, dengan jalan yg cukup bagus tp hanya sampai dengan Pangkalan AL.sepanjang perjalanan kita akan ditemani pemandangan yang indah dgn hamparan sawah, tambak, pantai yg indah dan rumah-rumah tradisional khas Lampung dan Bali (pendatang dari Sunda, Jawa dan Bali.

Teluk Kiluan ombaknya luar biasa. Terdapat batu karang berbentuk candi sehingga dinamakan Batu Candi, karang yang bewarna merah yakni Batu Suluh(Ctt: Suluh adalah bahasa lampung dari merah).


Terdapat Pulau kecil bernama Pulau Kelapa dimana terdapat penginapan. Pantainya putih bersih putih dan terdapat laguna di dekatnya. Menuju Laguna rutenya cukup sulit dengan batu karang yang besar dan tajam. Selain itu terdapat kuburan Pangeran Arya, pendiri daerah Kiluan.


Backpacker di Semarang: City Tour Tips - Part II


Hal-hal yang gue suka mengenai Semarang yakni destinasi wisata di kota ini letaknya saling berdekatan, kotanya bersih, masyarakatnya ramah, lingkungannya asri, tidak terlalu berpolusi, tidak macet, dan kulinernya cocok di lidah. City Tour Hari ke 2 di Kota Semarang diawali di pagi hari menyelusuri Jalan Pemuda menuju Lawang Sewu dan Tugu Muda menyisiri trotoar berbata-block yang lebar dan rapi. Beragam aktivitas masyarakat setempat untuk berolahraga dapat kita temukan khususnya di pelataran taman Tugu Muda yang menjadi icon Kota Semarang. Setelah mengambil beberapa gambar dengan latar Tugu Muda dan Gedung Lawang Sewu. Gue berencana menuju Kuil Sam Poo Kong di daerah Gedung Batu.

Untuk mencapai Kuil Sam Poo Kong di daerah Gedung Batu dari sekitar Tugu Muda sebaiknya kita menyeberang jalan ke sisi Gereja (dekat Tugu Muda) di bawah ini karena dekat dengan jalan yang menuju arah kesana.

Info yang gue peroleh ternyata kendaraan yang melintasi klenteng tersebut amat jarang, setelah bertanya dengan Pak Polisi, gue disarankan untuk menggunakan Taksi. Ternyata untuk menuju ke daerah Gedung Batu hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit. (dengan ongkos taksi Rp 15rb). Tiba di lokasi, tampak dari luar klenteng ini tampak seperti rumah ibadah lazimnya. Untuk masuk ke dalam di kenakan tarif Rp 3rb (untuk Turis Lokal) atau Rp10rb (untuk Turis Asing). Sekedar informasi, Klenteng ini dibangun oleh seorang utusan dari Tiongkok yang bernama Sam Poo Tay Djien dalam lawatannya ke Semarang dari rangkaian kunjungannya ke negara-negara Asia. Jujur ini merupakan tempat wisata terbaik selama kunjungan 2 hari gue di semarang. Klentengnya begitu indah karena setiap aspek ornamen-ornamen interior dan eksterior begitu kental nuansa Tiongkok dipadu dengan bentuk atap joglo. Mungkin gue salah satu orang yang terbilang beruntung, karena diizinkan untuk memasuki dalam klenteng tanpa dipungut biaya hehehehe seharusnya untuk memasuki ke dalam klenteng dipungut biaya lagi sebesar Rp 20rb untuk turis lokal atau Rp 30rb untuk Turis asing. Bagi yang tidak ingin berfoto di dalam klenteng, diizinkan untuk menikmati dari sisi luar bangunan klenteng alias di halamannya saja (umumnya dilakukan turis lokal). Sisi halaman klenteng sudah sangat indah untuk mengabadikan gambar, di tempat ini kita bisa berfoto dengan beraneka ragam patung termasuk patung Laksamana Cheng Hoo yang konon beragama Islam atau sekedar berfoto dengan latar belakang Klenteng dan miniatur Kota Terlarang.






Masih tersisa 2-3 jam untuk mengunjungi satu objek wisata lagi di Kota Semarang sebelum Argo Anggrek menjemput pulang menuju Jakarta tepat tengah hari. Langsung terlintas di pikiran untuk mengunjungi Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Museum Jamu Jago yang terletak dalam satu komplek. langsung saja tancap gas dan argo mulai diputar, Taksi adalah pilihan terbaik di situasi yang mepet, Rp 30 ribu terpaksa harus dirogoh dari kantung saku untuk membayar ongkos taksi dari Klenteng di daerah Gedung Batu sampai dengan Museum MURI di Jl. Setiabudi no.179 Srondol Semarang. Keistimewaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kabarnya karena disana menyimpan catatan prestasi terbaik dari orang-orang Indonesia yang unik dan langka. Sementara itu, Museum jamu Jago memiliki koleksi peralatan tradisional pembuatan jamu pada masa lalu. Namun setiba di sana, hanya kekecewaan yang gue dapat, ternyata kedua museum tersebut tidak buka di hari libur sabtu dan minggu, hal yang aneh dan cukup janggal bagi para wisatawan. So, gue harus berpuas diri dengan hanya berfoto di depan patung icon dari Jamu Jago yaitu Patung Ayam Jago kekekeke...



Ternyata waktu 2 hari melakukan City Tour cukup efektif dan efisien untuk menikmati setiap jengkal Kota Semarang. Semarang dengan Kota Tuanya yang terawat, bangunan-bangunan bersejarah, bangunan modern, makanannya yang lezat, dan pusat oleh-oleh dalam radius yang saling berdekatan menjadi nilai tambah bagi Semarang untuk bersaing dengan kota lain sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Letak Stasiun Tawang dan Bandara Ahmad Yani yang letaknya dekat dari pusat kota menjadikan perjalanan tidak terlalu melelahkan dan enteng di ongkos. Apalagi saat ini telah tersedia Bus Trans Semarang dengan rute mengelilingi kota + Halte Busway versi mini dr halte Busway di Jakarta. Keramah-tamahan warga semarang merupakan pemanis perjalanan gue kali ini (End).