Tahu Telor dan Lontong Balap yang enak di Jakarta


Bagi kalian Arek-Arek Jawa Timur atau para pecinta kuliner yang kangen dengan Lontong Balap dan Rujak Cingur, atau bagi kalian yang kangen dengan variasi panganan tahu khas Lamongan yakni Tahu Telor dan Tahu Campur tidak perlu susah payah untuk mencarinya di Ibukota. Sebuah tenda kecil beratap merah, tepat diseberang Kampus UNJ (baca : dahulu bernama IKIP Jakarta) di Jalan Pemuda Rawamangun menjual panganan khas Jawa Timur ini. Sebagai patokan, dari arah Jl. Pramuka menuju Pulo Gadung terletak di sisi kiri jalan sebelum Jembatan Penyeberangan kedua.


Mengenai rasa, karena gue kurang menyukai panganan yang berkuah jadi lebih memilih untuk menyantap Tahu Telor yang berbumbu kacang ketimbang menyantap Lontong Balap atau Tahu Campur yang berkuah. Tahu Telor adalah panganan khas Jawa Timur yang berbahan dasar tahu yang digoreng dengan telur kemudian setelah disajikan di atas piring ditambahkan potongan kentang goreng berbentuk dadu besar dan ketupat disiram dengan bumbu kacang, terakhir diberi tambahan kerupuk Udang. Yang istimewa dari panganan ini adalah bumbu kacang tersebut menggunakan petis sebagai penyedap. Terkait dengan wisata kuliner gue kali ini, dari Tahu Telor yang gue santap bumbu kacangnya memiliki cita rasa petis yang sangat tajam sehingga mengundang selera. Paduan bahan-bahannya terasa saling melengkapi satu sama lain dengan porsi yang pas di perut. Kerupuk udang menjadi pelengkap kelezatan. Secara kesuluruhan rasanya dapat dibilang enak, dalam skala 1-10, nilai 8 rasanya pas untuk menggambarkan kelezatan tahu telor pinggir jalan ini.

Bagi kalian yang tidak menyukai kacang, tidak perlu khawatir, karena terdapat varian lain yakni Tahu Campur, Lontong Balap, dll yang bebas dari kacang. Umumnya, pengunjung yang ada lebih memilih untuk menyantap Tahu Campur dan Lontong Balapnya (mungkin lain kali perlu gue coba). Soal harga untuk seporsi Tahu Telur dibandrol seharga Rp 9000 (paslah dikantung...). Untuk minuman dapat dibilang kurang bervariasi, apalagi Es Jeruk yang gue minum kurang terasa jeruknya (pelit jeruk... :p ). Untuk kalian pecinta kuliner, ada baiknya mencoba kelezatan panganan khas Jawa Timur ini... selamat mencoba...



Es Cendol paling enak di Jakarta ada di Pasar Pramuka

Cendol adalah minuman asli Indonesia berbahan dasar tepung beras, biasanya disajikan bersama es, santan, dan cairan gula merah. Minuman ini terasa manis dan menyegarkan. Es cendol ini sangat terkenal di Pulau Jawa, urang sunda biasa menyebutnya dengan es cendol, sementara orang jawa mengenalnya dengan nama es dawet. Tepung beras diolah dengan diberi pewarna berwarna hijau, biasanya menggunakan cairan dari perasan daun pandan atau daun suji kemudian dicetak dengan menggunakan saringan khusus. Untuk mempermudah pembentukan butiran-butiran, cendol yang telah tersaring biasanya langsung jatuh di atas bongkahan-bongkahan kecil es batu untuk menghindari bentuknya menjadi rusak.

Menikmati es cendol di siang hari yang panas tentunya sangat menyegarkan. Menemukan penjual es cendol di Ibukota yang enak dan berbahan alami ternyata cukup sulit. Berbekal ketidaksengajaan, yakni setelah membeli beberapa alat kesehatan di dalam Pasar Pramuka yang sarat pengunjung ditambah cuaca siang itu yang panas, sekedar untuk menghilangkan rasa haus, gue membeli semangkuk Es Cendol yang dijajakan tepat di depan pintu keluar Pasar Pramuka. Dijajakan dengan menggunakan gerobak sederhana bewarna biru. Menurut gue es cendol ini adalah es cendol paling enak yang pernah gue coba di Jakarta, disajikan dengan tambahan durian sebanyak 3 biji. Walaupun bukan durian impor / monthong melainkan durian lokal, namun baunya wangi dan terasa manis, cita rasa durian membuat es cendol ini terasa istimewa. Dengan tambahan ketan putih terasa matching di mulut. Bagi anda yang khawatir dengan bahaya cendol seperti yang ditayangkan di layar televisi, tidak perlu khawatir dengan es cendol yang gue rekomendasiin ini. Cendolnya jelas berbahan alami karena secara fisik cendolnya tidak luntur di santannya dengan tingkat kekenyalan yg alami, gula merah dan santannya juga kental. Satu porsi semangkuk es cendol ini dijual dengan harga Rp 9000, apabila dipikir-pikir terasa cukup mahal namun dengan rasa yang sangat enak dan istimewa terasa sangat mumpuni.